Bagianbunga yang memiliki nama latin corolla ini merupakan salah satu yang mencolok karena berada di area luar. Ukurannya jauh lebih besar dibandingkan dengan komponen bunga lainnya. Mahkota bunga diciptakan berwarna-warni agar dapat menarik perhatian serangga penyerbuk di sekitarnya. Selain itu, mahkota bunga juga berfungsi untuk melindungi BAGIAN- BAGIAN DIFFERENTIAL PRESSURE TRANSMITER. Rata-rata Differential Pressure Transmitter memiliki dua bagian utama, yaitu: 1. Elemen penginderaan / sensor, biasanya berada dibagian bawah, dan. 2. Bagian elektronika yang biasanya berada pada posisi atas. Memiliki dua port tekanan yang ditandai dengan "high" dan "low", namun pada. Masingmasing bagian pada antena parabola mempunyai fungsi dan cara kerja yang berbeda namun saling berkaitan. Jika salah satu komponen parabola ini tidak berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan kerja parabola dalam menangkap sinyal satelit tidak maksimal. Mengetahui dan memahami fungsi dari tiap bagian parabola akan berguna pada saat Perangkattersebut digunakan untuk mengontrol steam dalam sterilizer dengan menggunakan parameter waktu, tekanan, dan suhu. Pengontrolan dalam proses pengolahan kelapa sawit, diatur melalui bagian-bagian sterilizer. Artikel ini akan menjelaskan mengenai bagian-bagian apa saja yang terdapat dalam panel control rebusan beserta fungsinya. MesinMilling. Bagian-Bagian Mesin Milling - Mesin milling atau mesin frais adalah sebuah mesin yang digunakan untuk pengerjaan penyayatan pada permukaan benda berupa bidang datar, tegak lurus, atau permukaan miring. Penyayatan dilakukan oleh sebuah pisau frais yang berputar pada sumbu mesin. Prinsip kerja mesin milling yaitu benda kerja dicekam pada meja mesin dan ditahan oleh ragum (vice Jurnal Mikroskop: Pengertian, 3 Bagian-Bagian Autoclave dan Fungsinya. 08/06/2016. 4 Ini Dia! bagian bagian boiller dan fungsinya - ZBG Brand History Cpu Dan Fungsinya Beserta Gambarnya bagian-bagian dari pada mesin generator beserta gambarnya Cara Kerja Mesin Boiler dan Bagian-Bagiannya autoclave; aac . Hallo sahabat Blog Laboratorium, apakah anda sedang belajar mengenai perlatan laboratorium? Nah jika dari anda mungkin sedang belajar mengetahui alat lab berikut ini saya akan menjelaskan kepada anda mengenai alat Steam Sterilizer yang mungkin bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan menganai alat lab. Untuk itu silahkan baca berikut ini pembahasannya dengan Sterilizer atau biasa dikenal atau disebut Autoklaf yaitu merupakan alat pemanas tertutup yang biasanya digunakan untuk dapat membantu dalam mensterilisasi suatu benda dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi selama kurang lebih dari 15 menit. Peningkatan tekanan pada autoklaf atau Steam Sterilizer ini tidak dimaksudkan untuk membunuh suatu mikroorganisme, namun melainkan untuk meningkatkan suhu dalam autoklaf atau Steam Steam SterilizerDan untuk fungsi dari Steam Sterilizer ini yaitu Autoklaf ini dapat digunakan untuk dapat membantu dalam melakukan sterilisasi pada suatu wadah dan benda di laboratorium yang dapat digunakan untuk sebuah penelitian. Autoklaf/Steam Sterilizer ini digunakan untuk dapat mematikan bahan-bahan berbahaya seperti pada limbah medis sebelum dibuang. Ataupun Steam Sterilizer ini juga dapat digunakan untuk mensterilkan pada peralatan medis yang akan digunakan di bidang Autoklaf atau Steam SterilizerNah perlu anda ketahui mengenai salah satu alat lab ini yaitu memeiliki beberapa jenis atau macam-macamnya maka dari itu berikut ini adalah beberapa jenis jenis autoklaf, diantaranya yaitu sebagai berikut1. Portable Pressure Steam SterilizerPortable Pressure Steam Sterilizer Electric dan keunggulannyaStruktur baja tahan karat tekanan indikasi skala dioperasikan, aman dan anda tertarik ingin membeli alatnya silahkan klik Table Top Steam SterilizerFitur dan KeunggulannyaKursus sterilisasi Sterilisasi otomatis dikendalikan oleh komputer, mudah maksimum 134C, cocok untuk sterilisasi flash 4-6 yang aman dari kekurangan perangkat pelindung otomatis dengan suhu berlebih dan tekanan sterilisasi secara otomatis akan memotong daya dan kemudian baja tahan karat anda tertarik ingin membeli alatnya silahkan klik Vertical Pressure Steam SterilizerFitur dan keunggulanyaStruktur baja tahan karat roda tangan dari struktur pintu terbuka kunci pengaman digital status kerja, sentuhan tipe & tekanan berlebih otomatis – aman dari kekuranga secara otomatis dengan bunyi bip yang mengingatkan discharge the cool air,and steam discharging automacally aer untuk sterilisasi instrumen medis, produk kapas stainless steel SUS304/AlSl 304 24 bulan. 13. Kemungkinan untuk menginstal sistem pengeringan sesuai anda tertarik ingin membeli alatnya silahkan klik Steam SterilizerNah untuk anda yang ingin mengetahui berapa harga steam sterilizer anda bisa mengunjungi link berikut ini, silahkan anda isi formulir pernawaranya atau tulis kebutuhan anda di formulir mungkin itu saja yang dapat admin sampaikan kepada anda mengenai alat lab yaitu steam sterilizer atau autoklaf, mudah-mudahan artikel ini dapat memberikan informasi atau referensi bagi anda khususnya yang ingin mengetahui seputar alat lab atau ingin membeli steam sterilizer tersebut. Terimakasih. Terdapat beberapa bagian autoclave beserta fungsinya yang perlu Anda ketahui. Meskipun demikian, berbeda jenis autoclave memiliki bagian yang berbeda pula. Untuk itu, ada baiknya Kita membahas tipe atau jenis-jenis autoclave terlebih dahulu. Sebelum membaca lebih jauh tentang jenis-jenis autoclave, Anda bisa kembali mereview tentang Alat Sterilisasi Autoclave agar pembahasan Kita dapat lebih komprehensif. Setidaknya, ada tiga jenis autoclave yang diklasifikasikan berdasarkan pada perbedaan dalam proses menghilangkan udara dalam autoclave selama proses Gravity Displacement Autoclave Jenis autoclave yang satu ini merupakan standar dan paling umum dari mesin autoclave. Jenis autoclave yang dapat bekerja pada cakupan suhu antara 121-134 °C dan waktu 10-30 menit ini, melakukan pemindahan udara dalam ruang autoclave didasarkan pada gravitasi. Prinsip dasarnya, jenis autoclave ini adalah memanfaatkan perbedaan massa jenis antara uap dibandingkan dengan udara. Uap mengandung H2O dalam bentuk gas, sedangkan udara terdiri dari berbagai kandungan material semisal CO2, H2O dan sebagainya. Cara kerja jenis autoclave ini dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoclave. Proses ini menyebabkan udara tertekan ke dasar. Setelah uap semakin banyak dan menekan udara makin ke dasar, kemudian udara akan keluar melalui suatu saluran yang ada dibagian bawah autoclave. Proses ini menyebabkan peningkatan suhu dan terjadilah proses sterilisasi. Prevacuum atau High Vacuum Autoclave Autoclave jenis ini dilengkapi dengan sebuah pompa yang berfungsi untuk mengevakuasi sebagian besar udara dari dalam autoclave. Proses pengeluaran udara yang dimaksudkan untuk menciptakan keadaan vakum ini berlangsung selama 8-10 menit. Setelah kondisi vakum didapatkan, maka uap mulai diinfiltrasi ke dalam autoclave. Kevakuman udara dan pengisian uap akan langsung bersentuhan dengan seluruh permukaan benda yang ada dalam autoclave yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan suhu dan terjadinya proses sterilisasi. Berbeda dengan jenis autoclave kebanyakan, pada Prevacuum atau High Vacuum Autoclave bekerja pada suhu 132-135 °C dengan rentang waktu 3-4 menit. Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave Pada prinsipnya, jenis autoclave ini menggunakan uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian yang berulang. Waktu yang dibutuhkan dalam proses sterilisasi dengan autoclave ini bergantung pada jenis benda yang akan disterilkan. Bagian-Bagian Autoclave dan Fungsinya Pada dasarnya, bagian-bagian autoclave berbeda-beda berdasarkan jenis atau tipe autoclavenya. Kita akan membahas bagian-bagian autoclave dan fungsinya secara umum. 1. Tombol pengatur waktu timer Autoclave tertentu dilengkapi dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu lama atau sebentarnya proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang dibutuhkan. Berbeda dengan autoclave sederhana yang masih menggunakan bantuan pemanasan air dengan kompor bukan listrik. Autoclave sederhana tersebut tidak dilengkapi dengan timer. 2. Katup uap Meskipun termasuk bagian kecil dari keseluruhan bagian autoclave, namun katup uap merupakan salah satu komponen yang penting dan berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air. 3. Pengukur tekanan Jika ingin mengetahui nilai tekanan uap yang berada dalam autoclave, Anda dapat melihat pada bagian ini. Pengukur tekanan berfungsi untuk mengetahui besar tekanan uap yang ada dalam autoclave saat proses sterilisasi tengah berlangsung. 4. Katup pengamanan Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci penutup autoclave. 5. Tombol on/off Jika Anda menggunakan autoclave yang menggunakan sumber energi listrik, maka keberadaan tombol ini sangat berandil besar. Karena tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin autoclave. 6. Termometer Biasanya, pada proses sterilisasi membutuhkan suhu yang berbeda bergantung pada bahan atau alat yang Anda sterilkan. Termometer merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui dan mengamati suhu yang dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan suhu yang Anda butuhkan atau belum. 7. Lempeng sumber panas Lempeng sumber panas adalah komponen yang akan membantu perubahan energi listrik menjadi energi kalor. Lempeng sumber panas atau heater ini terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan menghasilkan energi panas. 8. Skrup pengamanan Skrup pengaman sangat dibutuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada dalam autoclave. Pastikan skrup pengaman ini terpasang dengan baik dan rapat. 9. Angsa Pada autoclave yang menggunakan energi listrik, Anda akan menemukan angsa yang berfungsi sebagai batas penambahan air. Sedangkan pada autoclave yang menggunakan energi panas dari kompor atau pemanas konvensional lainnya, Anda akan menemukan almunium container yang berfungsi untuk meletakan berbagai bahan atau alat yang hendak Anda sterilisasikan. Selain keterangan komponen di atas, autoclave juga memiliki komponen lain seperti pompa vacum yang berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran dari ruang sterilisasi chamber autoclave. Baca Juga Sel Punca Pertama Indonesia Bersiap Diujikan pada Manusia 5 Tips Cara Menggunakan Biosafety Cabinet Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif -LabSatu- 16-02-2016 1158 Canning Process of Vergara-Balderas, in Encyclopedia of Food and Health, 2016EquipmentSterilizers of different types are used on conventional canning. Both batch and continuous systems are available. In batch retorts, cans are loaded in crates and introduced into the retort; they are heat-treated and then unloaded. Examples of batch retorts are the vertical and horizontal steam or water still retorts; in this equipment, crates of containers are loaded into the retort, closing the vessel, and heating the containers; then the cooling is carried out by cutting off the steam and adding cool water. In addition, agitating batch retorts are also available. On the other hand, in continuous retorts, filled sealed containers are automatically and continuously moved from atmospheric conditions to a pressurized steam environment, held during the process time, and then moved again into an atmospheric condition for further handling. Examples of continuous retorts are the continuous rotary cooker and the hydrostatic sterilizer. It is common to use steam or hot water as the heating medium or, less usually, a mixture of steam and air. Food containers may be held stationary or aseptic systems consist of heaters, a holding tube, and coolers. Equipment used for heating during aseptic processing of foods includes several types of heat exchangers; among these are the scrapped surface, the plate, and the tubular heat exchangers; these are indirect heat exchangers because heating medium does not mix with food. Also, there is equipment using direct steam injection in the is normally carried out at temperatures under 100 °C, and it can use hot water baths. At the end of the thermal process, cold water is used for cooling. During the cooling stage of metal and glass containers, it is advisable to remove them at temperatures around 38 °C, so surface water evaporates, preventing corrosion problems. Pasteurization of bulk liquids can be accomplished in heat exchangers; they use as heating medium steam or hot type and size of heating equipment sterilizer has its particular characteristics and must be known to establish a specific thermal process. With this information, the limits of accuracy of both time and temperature given to the food container can be full chapterURL hazards ProfessorCrispian Scully CBE, MD, PhD, MDS, MRCS, FDSRCS, FDSRCPS, FFDRCSI, FDSRCSE, FRCPath, FMedSci, FHEA, FUCL, FBS, DSc, DChD, DMed HC, Dr hc, in Scully's Medical Problems in Dentistry Seventh Edition, 2014Infection Control MeasuresThe four UK Health Departments’ decontamination policies are generally driven by the European Union’s Medical Devices Directive MDD 93/42/EEC and the Medical Device Regulations MDR 2005 Box HTM 01-05’, published by the UK Department of Health in 2008 as Health Technical Memorandum 01-05 Decontamination in primary care dental practices’ and superseded by a new edition published in April 2009 accessed 30 September 2013, sets the standards for control includes the safe disposal of sharps and disposable items, and the cleaning and sterilization of reusable dental instruments and devices. Care must be taken to ensure that all instruments are cleaned prior to sterilization, in a safe manner to avoid injury. Use of closed-system cassettes reduces the risk to the DHW during the execution of infection control. When using ultrasonic cleaners, washers and sterilizers, it is important always to follow the manufacturer’s instructions. Assurance of sterility of instruments and devices can be obtained through the use of one of several tests; these tests must be performed regularly to ensure that the sterilizer is cleaning all instruments and devices and that these are safe for use on patients. Disinfection after cleaning reduces the number of viable microorganisms on instruments, making them safer to handle; it is not acceptable to use chemical disinfectants unless this is specifically recommended by the manufacturer, however, and therefore thermal disinfection is disinfection is best achieved by using an automated washer–disinfector WD, which precedes the use of autoclaves sterilizers. The high temperature of the water and chemical additives in these devices clean and disinfect the types of sterilizer are found in primary care dentistry The vacuum benchtop sterilizer type B is suitable for wrapped and unwrapped solid items, hollow items and porous loads, and as such is particularly valuable for sterilizing dental handpieces. It is the standard for use in dental practice, since wrapped items can be readily transported, remain sterile up to the point of use, and can be stored for use at a later date, minimizing the risk of cross-contamination.The type N benchtop sterilizer is an unwrapped instrument and utensil sterilizer suitable for solid devices that are not wrapped. Provided that the proper irrigation and cleaning of lumens and internals of handpieces has been achieved in combination with a WD, handpieces may also be processed in a type N sterilizer. Where remaining hollow items used in the practice are single-use, a type N sterilizer may be the appropriate solution, although this type of technology is being increasingly overtaken by the vacuum-type sterilizer type B. Instruments processed in a type N sterilizer should ideally be used directly from the sterilizer, as transportation and storage of sterilized items may pose a risk of re-contamination, and should be risk-assessed and controlled to minimize the instruments cannot be steam sterilized and must then be decontaminated according to the manufacturer’s instructions. If sending instruments for repair or disposal, decontaminate full chapterURL Flávio de Magalhães Brito, Douglas Magagna, in Clinical Engineering Handbook, 2004Necessary EquipmentMaintenance of sterilizers typically involves measurement of Electrical parameters; water and air flow; static and dynamic pressures; position; force; speed and acceleration; distance; frequency; weight; and temperature. To maintain sterilizers and other equipment related to infection control, the following tools should be available•Pressure meters for steam; water; medical gases; compressed air and clinical vacuum; and heating ventilation and air conditioning HVAC systems•Manometers to measure differential pressure across the filters of HVAC systems, water, steam and pneumatic systems, ventilators, and anesthesia equipment.•Flow meters for water; medical gases; medical compressed air and vacuum; and hydraulic circuits•Particulate air meter for monitoring the quality of treated air atmospheres with ventilation systems or conditioned air and other isolated areas•Air sample collectors•Thermometers or thermocouples for temperature measurement of air, water, and steam at specific points inside equipment or systems•Chronometers to measure cycle times•Vacuum cleaner•Chemical products for cleaning, disinfecting, and sterilizing surfaces of equipment•Electrical safety analyzerRead full chapterURL oxide EO sterilization of healthcare Mendes, ... Silva, in Sterilisation of Biomaterials and Medical Devices, 2012AerationAeration can be performed in the sterilizer or in a separate aeration chamber or room, under controlled conditions. All EO sterilized materials should be properly aerated before handling and use. The aeration time depends on many variables, including•composition, density, porosity, dimensions, surface area and design configuration of the material. Metal and glass are two materials that retain very low EO quantities. Polymers adsorb and desorb EO at higher but variable rates. It is described that polyvinyl chloride, polystyrene and rubber retain more EO than polyethylene, polyurethane, silicone, acrylic butyl styrene and polycarbonate, and the latter retain more EO than nylon, paper or cotton;•packaging material wrapping material and/or sterilization container system;•sterilizing conditions temperature, sterilant concentration, exposure time;•aeration conditions;•size, configuration of the load, and number of highly EO-absorptive materials being aerated; and•acceptable limits of residues for the intended use of the device Ernest, 1973; Handlos, 1980; Scott, 1982; Aeschlimann, 1984; Muzeni, 1985; Vink and Pleijsier, 1986; Buben et al. , 1999; Booth, 2000; Lucas et al., 2003; Rogers, 2005; Mendes et al., 2007, 2008; ISO 11135-1, 2007; ANSI/AAMI ST 41, 2008; ISO 10993-7, 2008; AAMI TIR 15, 2009; AAMI TIR 16, 2009.Read full chapterURL Darvell DSc CChem CSci FRSC FIM FSS FADM, in Materials Science for Dentistry Tenth Edition, 2018• Lead-tinThe molten metal formerly used in instrument sterilizers 21§ appears to have been something like a 5050 alloy by mass of lead and tin a formulation corresponding to what is called “soft solder”, at least in some implementations.[38] Such alloys have a eutectic temperature of 183 °C Fig. and although often described as melting at that point they would require a somewhat higher temperature ~ 240 °C at 5050 to be fully liquid, which would have provided a reasonable indicator of efficacy 21§ Phase diagram for the lead-tin a molten alloy pool, on being left exposed to the air, will develop a dross layer. This will consist of SnO2, SnO coating finely dispersed Pb, and a transition layer of SnO plus Pb-Sn.[39] This material adhered to instruments as they were removed from the bath, frequently leaving contamination invisible to unaided visual inspection, even though gross contamination might be shaken off. Thus it can be expected that, for example, root canals became contaminated with metallic tin and lead as well as oxide. Such residues, and their effects, would persist full chapterURL sterilization techniques for biomaterials and medical devicesS. Lerouge, in Sterilisation of Biomaterials and Medical Devices, Vaporized chemical sterilant systemsTo overcome the limitations of liquid sterilization, sterilizers using vaporized hydrogen peroxide VHP were proposed in the mid-1980s, using various technologies to transform liquid H2O2 around 30–35% concentration into vapor and delivering it in the chamber. One method uses a deep vacuum to pull liquid hydrogen peroxide from a disposable cartridge through a heated vaporizer and then, following vaporization, into the sterilization chamber. In another approach, VHP is brought into the sterilization chamber by a carrier gas such as air using either a slight negative pressure vacuum or slight positive pressure. Applications of this technology include vacuum systems for industrial sterilization of medical devices and atmospheric systems for decontamination of large and small areas French et al., 2004. VHP has several advantages rapid cycle time 30–45 min, low temperature, environmentally safe by-products only water and oxygen, relatively good material compatibility and ease of operation, installation and monitoring. However, it also has limitations, mainly lower penetration capabilities when compared with EO. It also shares Sterrad incompatibility with cellulose and nylon. In fact, these systems are very close to Sterrad systems, without the advantage of elimination of H2O2 by plasma, but with the advantage of larger chambers that enables to process more devices at the same time. Further investigation of this method is required to demonstrate both safety and effectiveness. VHP has not yet been cleared by FDA for sterilization of medical devices in healthcare facilities Rutala, 2008. Similarly, vaporized peracetic acid has also been recently proposed, but is not yet full chapterURL of PharmaceuticalsShruti Moondra, ... Rakesh K. Tekade, in Dosage Form Design Parameters, Empty Chamber Heat Distribution StudiesThe principal objective of this test is to ensure whether the sterilizer is capable enough to attain a temperature of 121°C with pressure of kg/cm2. In this test the temperature spread of 121–124°C is determined and at any location wherein the temperature indicator is placed does not indicate the sterilization temperature, that location may be considered as the cold spot throughout the sterilization process. For this test, acceptance criteria is met only when there is uniform heat distribution in the sterilizer throughout the hold period, and temperature at each temperature mapping probe should be within the temperature range of 121–124°C Shintani, 2012.Read full chapterURL TREATMENT Ultra-high Temperature UHT Swartzel, in Encyclopedia of Food Sciences and Nutrition Second Edition, 2003Holding SectionThe holding section is a pipeline section located immediately downstream from the sterilizer. It is designed to insure that all product is held at, or above, the sterilization temperature for the time equal to, or greater than the scheduled process time. The tube is sloped upward toward the discharge end. The upward slope insures that vapor cannot be trapped. A vapor pocket in the holding tube would permit product to move through the tube faster than if the holding tube contained product public safety destruction of pathogenic organisms, mainly Clostridium botulinum, regulatory specification calls for a holding tube to be sized to hold the fastest-moving particle in laminar flow for the minimum specified time. See Clostridium Botulism.Read full chapterURL Meyler's Side Effects of Drugs Sixteenth Edition, 2016Drug studiesObservational studiesGlutaral-based products are typically used in hospitals and clinics as cold sterilizers, to disinfect and clean heat-sensitive medical devices. Glutaral is a potent sensitizer and respiratory irritant, and it has been implicated as a cause of asthma in health-care workers. This has led to a search for alterative disinfectants for instrumental sterilization [7].However, glutaral continues to be used as a disinfectant and sterilizer, particularly in developing countries. This requires occupational health monitoring and establishment of safe practices for its 169 nurses working in 17 hospitals, especially in endoscope units, 68% had symptoms, 38% two or more. The major complaints were eye irritation in 49%, skin discoloration or irritation in 41%, and cough or shortness of breath in 34% [8]. Complaints were not related to habits, atopic status, or duration of exposure. In two hospitals, the time-weighted average concentrations were estimated. The 10-minute time-weighted average was below the UK occupational exposure standard of ppm. In a similar survey of 150 staff in two Middlesex hospitals who were exposed to glutaral, the rate of complaints was in the same range [9].In a Canadian study to assess the effect of work practices and general ventilation systems on employees’ exposure to glutaral, air samples were taken in five hospitals [10]. The presence of local or general ventilation, air changes per hour, the quantity of glutaral used, and work practices were recorded. Work practices constituted the most important factor affecting the degree of exposure to glutaral. In locations where “poor” or “unsafe” practices were employed, glutaral concentrations were much higher and there was an increased prevalence of headache and itchy eyes among full chapterURL for Rodents∗Cassie Boyd, ... Chriss Vowles, in Gnotobiotics, 2017CyclesNote The cycles below are for a Finn Aqua 91515 N-B-LSR bulk sterilizer. Autoclave parameters must be validated on each autoclave and therefore may differ for autoclaves in other Supply Pulsed air removalFirst vacuum level pounds per square inch absolute; Psia vacuum hold time s 15First pressure level Psia pressure hold time s 5Second vacuum level Psia vacuum hold time s 15Second pressure level Psia pressure hold time s 5Third vacuum level Psia vacuum hold time s 15Third pressure level Psia pressure hold time s min 25Temperature °C Vacuum dryingVacuum level Psia hold time min 15Jacket heating CycleNote This cycle requires a load probe. The sterilization time does not begin until the load probe reaches 129° Forced air removalTime min 15Temperature °C min 40Temperature °C Slow exhaustSlow exhaust rate Psia/min Smaller autoclaves may experience excessive boilover at this °C 100Read full chapterURL Cara kerja sterilizer pabrik kelapa sawit ialah menggunakan tekanan steam uap panas untuk merebus TBS tandan buah segar dalam suatu bejana bertekanan. Fungsinya ialah untuk mematikan enzim lipase yang mana bisa menaikkan FFA Free Fatty Acid. Selain itu juga berfungsi melunakkan berondolan sehingga memudahkan dalam pelepasan daging buah dan biji sawit. Kemudian juga memudahkan pemisahan molekul minyak sehingga mempercepat proses pemurnian. Tidak berhenti sampai disitu, mampu mengurangi kadar air inti sawit kernel hingga kurang dari 20%. Hal ini bisa meningkatkan efisiensi pemecahan biji sawit. Sementara uap steam memakai tekanan kurang lebih 3,0 kg/cm2. Prinsip Kerja Sterilizer yang Perlu Dipahami Sterilizer door kelapa sawit merupakan salah satu mesin yang menunjang kinerja pengolahan kelapa sawit. Mempunyai fungsi utama membersihkan buah kelapa sawit. Sementara untuk mengeluarkan TBS dapat dilakukan menggunakan conveyor. Sterilizer vertikal memuat desain buka tutup pintu memakai sistem hidrolik. Sementara pengaman electrical interlock dan memakai screw conveyor atau auger untuk mengeluarkan buah hasil rebusan. Cara kerja dari sterilizer pabrik kelapa sawit sistem vertikal tidak membutuhkan operator yang bertugas mengeluarkan buah. Karena sudah diurus conveyor. Operator yang diperlukan ialah pada bagian control pengisian dan control pengeluaran buah. Sistem ini dimulai dengan mengisi mesin. Yakni dengan air sebanyak bagian. Dimana auger perlu terendam air supaya TBS nanti tidak menyebabkan kerusakan pada auger. Setelah melakukan pengisian, TBS direbus memakai sistem double peak dalam waktu 80 menit. Kemudian dikeluarkan memakai auger. Tidak perlu memakai tenaga operator untuk menarik TBS dari mesin. Ketika mengisi TBS perlu memperhatikan kapasitas. Sehingga pintu bisa ditutup dengan benar dan rapat. Apabila melebihi kapasitas, akan mengganggu proses dan berpotensi merusak mesin. Juga dapat melakukan control steam memakai panel untuk mengukur waktu perebusan. Selanjutnya dapat mencatat waktu mulai perebusan sampai buah sudah siap untuk dikeluarkan. Cara kerja dari sterilizer pabrik kelapa sawit efektif dapat diterapkan dalam bentuk silinder. Jumlahnya sebanyak 7 buah. 4 buah berada di line A dengan kapasitas masing-masing 15 ton. Sementara 3 buah pada line B dengan kapasitas masing-masing 32 ton. Jika Apabila tandan buah segar tekah melalui proses perebusan, langkah selanjutnya ialah mengirim ke dalam tresher. Tresher merupakan alat untuk memisahkan berondolan sawit dari tandannya. Bagian-bagian Sterilizer dan Fungsinya Sterilizer ini mempunyai bagian-bagian dengan fungsi masing-masing. Juga didukung dengan berbagai alat tambahan. Spesifikasi dari peralatan tersebut dibuat atas ukuran dan kapasitas. Unit Sterilizer vessel Unit ini dilengkapi dengan dua unit pintu. Fungsi utamanya ialah sebagai tempat merebus TBS. bagian ini mempunyai ukuran yang cukup besar. Dengan kapasitas yang bisa disesuaikan kebutuhan pabrik. Pipa dan Valve Inlet Cara kerja sterilizer pabrik kelapa sawit pada bagian ini ialah dengan fungsi memasukkan steam uap ke sterilizer. Uap ini berguna untuk merebus tandan buah segar. Pipa dan Valve Condensate Pipa dan valve condensate ini mempunyai fungsi sebagai pembuangan steam hasil kondensasi. Hasil kondensasi yang selanjutnya ditampung pada blowdown chamber dan condensate pit. Pipa dan Exhaust Valve Setelah tandan buah segar mengalami proses perebusan di dalam sterilizer, maka steam eks perebusan perlu untuk dibuang. Pipa dan exhaust valve ini yang bertugas sebagai pembuangan steam eks perebusan. Programmable Logic Controller PLC Cara kerja sterilizer pabrik kelapa sawit perlu diatur secara terpusat agar bisa memantau proses perebusan. PLC ini berfungsi mengatur dan mengontrol sistem perebusan yang bisa diatur secara manual maupun otomatis. Umumnya dilengkapi dengan steam recorder chart. Safety Valve Dalam proses perebusan atau pengolahan kelapa sawit, diperlukan pengaman. Sehingga menjamin keselamatan tenaga kerja. Safety valve ini yang berfungsi sebagai katup pengaman ketika tekanan dalam perebusan berlebih atau di atas tekanan kerja. Cantiliever Rail Bridge Memasukkan lori ke dalam sterilizer membutuhkan jalan. Tidak bisa langsung masuk begitu saja. Cantilivier rail bridge ini berfungsi sebagai jembatan untuk masuk dan keluarnya lori buah. Air Compressor Cara kerja dari sterilizer pabrik kelapa sawit air compressor ialah berkaitan dengan suplai udara. Air compressor ini berfungsi untuk menyuplai udara yang digunakan dalam mengaktifkan pneumatic valv. Alat-alat Ukur Gauge, Capstan, bollard Alat ukur atau gauge mempunyai fungsi dalam memantau pengoperasian alat seperti pressure gauge. Sementara capstan, bollard ini berguna dalam menarik lori buah untuk masuk dan keluar sterilizer. Industri sawit merupakan bidang yang cukup diminati karena pasar yang luas. Banyak sekali alat yang diperlukan dalam pabrik pengolahan kelapa sawit. Salah satunya ialah sterilizer. Cara kerja sterilizer pabrik kelapa sawit ialah merebus TBS. ada yang berapintu satu dan ada yang berpintu dua. Sterilizer ini diisi ddengan tandan buah yang di masukan ke dalam lori. Lori ada Yng mempunyai kapasitas ton TBS. sterilzer horizontal dapat dimuati 7 – 10 lori untuk satu kali peebusan degan muatan perlori ton TBS. Gambar Sterilizer Horizontal Perbedaan antara kedua sterilizer tersebut adalah  Sterilizer vertical lebih sederhana dalam bentuk serta lebih rendah biaya investasinya di bandingkan dengan sterilizer horizontal.  Kapasitas olah sterilizer vertical lebih kecil di bandingkan dengan sterilizer horizontal karena sterilizer vertical hanya dapat di pergunakan di pabrik yang berkapasitas terbatas.  Pada sterilizer horizontal kerugian minyak didalam janjangan kosong dan di dalam air embun perebusan lebih tinggi dari pada sterilizer vertical, hal itu di sebabkan buah mengalami kerusakan sewaktu pengisian karena berbenturan dengan pintu isian dan bantingan yang dialami sewaktu di masukan.  Diperlukannya waktu yang lama untuk membongkar isi sterilizer vertical karena di lakukan dengan tangan manusia jika di bandingkan dengan sterilizer horizontal yang di lakukan dengan mekanik. Peralatan dan Fungsi Alat-alat Pada Sterilizer 23 Adapun peralatan-perlatan beserta fungsinya yang ada pada rebusan Sterilizer yaitu  Unit sterilizer vessel yang dilengkapi 2 dua unit pintu berfungsi sebagai tempat merebus tandan buah segar TBS.  Pipa dan valve inlet berfungsi untuk memasukkan steam uap ke sterilizer.  Pipa dan valve condensate berfungsi sebagai pembuangan steam hasil kondensasi yang selanjutnya ditampung pada blowdown chamber dan condensate pit.  Pipa dan exhaust valve berfungsi sebagai pembuangan steam eks perebusan.  Programable Logic Controller PLC berfungsi mengatur dan mengontrol sistem perebusan yang dapat diatur secara manual maupun full otomatis. Biasanya dilengkapi steam recorder chart.  Safety valve berfungsi sebagai katup pengaman saat tekanan dalam sterilizer berlebih diatas tekanan kerja.  Cantilever rail bridge berfungsi sebagai jembatan untuk masuk dan keluarnya lori buah  Air compressor berfungsi untuk mensuplai udara yang dipakai untuk mengaktifkan pneumatic valv  Alat-alat ukur gauge berfungsi untuk memonitor pengoperasian alat seperti pressure gauge.  Capstan, bollard yang berfungsi untuk menarik lori buah masuk dan keluar sterilizer. Metode Perebusan Sebenarnya metode macam-macam perebusan di tentukan mengikuti dengan jenis perebusan yang diterapkan. Untuk jenis strilizier horizontal dengan menggunakan lori akan menggunakan tekanan sampai tripple peak. Mengapa di perlukan hingga tripple peak, karena buah akan benar matang sampai ke lapisan bawah apabila tekanan mencapai 3 bar. 24 Sebagai penjelasan saat single peak tekanan steam akan ditahan sampai 1,5 bar biasa nya selama 15-20 menit. Hal ini bertujuan untuk mendorong udara yang masih terdapat didalam tabung udara pada ruang sterilizier dapat mengakibatkan terjadinya perubahan fase dari uap menjadi cair karena perbedaan suhu dari udara dengan steam tersebut. Perubahan fase ini akan menimbulkan genangan air kondensat. Pada saat double peak, di tahan 2,5 bar selama 15-20 menit. Bertujuan untuk mendorong air kondesat k yang mengenang di bawah lantai sterilizier keluar melalui kondensat valve. Penumpukan air kondensat hingga menggenangi TBS dapat meningkatkan oil losses yang terbawa pada kondensat. Untuk triple peak, pada saat ini lah proses perebusan buah dilakukan. Biasa nya dilakukan penahan steam apabila sudah mencapi 3 bar selama 40-45menit. Pada tekanan ini diharapakan buah sudah dalam kondisi masak dan nanti nya dapat di proses pada stasiun selanjutnya. Jenis-jenis Manajemen Pemeliharaan Pabrik Pemeliharaan Pencegahan Preventive Maintenance Sistem pemeliharaan ini adalah melakukan pemeliharaan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima Corder 1992, hlm 4. Seperti dalam industri motor masih dikenal istilah servis’. Istilah ini meliputi semua pemeriksaan dan penyetelan yang tercakup dalam buku petunjuk pemeliharaan, terutama pelumasan, pengisian kembali, pemeriksaan minor dan sebagainya. Dalam setiap kejadian, pemeliharaan korektif biasanya memerlukan keadaan berhenti, sedangkan pemeliharaan pencegahan preventive maintenance dapat dilakukan pada waktu berhenti maupun waktu berjalan. Pemeliharaan Setelah Rusak Breakdown Maintenance 25 Mengenal Apa Itu Sterilisasi Dan Jenis – Jenisnya Mengenal Apa Itu Sterilisasi Dan Jenis – Jenisnya Dalam dunia kedokteran, dikenal adanya istilah sterilisasi yang biasa diterapkan pada alat-alat kedokteran yang hendak dipakai. Namun sebenarnya apa yang dimaksud dengan sterilisasi itu sendiri? Pengertian sterilisasi ialah proses menghilangkan semua organisme hidup, termasuk mikroorganisme seperti jamur atau fungi, protozoa, bakteri, virus hingga mycoplasma yang ada dalam suatu benda. Proses ini akan turut melibatkan biocidal agent maupun proses fisik yang tujuannya adalah untuk membunuh serta menghilangkan semua mikroorganisme. Proses ini sendiri didesain agar semua mikroorganisme yang ada bisa dibunuh atau dihilangkan. Target metode inaktivasi akan tergantung metode serta tipe dari mikroorganisme, sementara agen kimia yang diikutsertakan dalam prosensya disebut sterilant. Berikut adalah beberapa tujuan sterilisasi Menyiapkan aneka peralatan kedokteran agar siap pakai Mencegah supaya peralatan kedokteran tidak cepat rusak Mencegah infeksi silang Menjamin peralatan kedokteran tetap dalam keadaan bersih Menetapkan produk akhir yang akan digunakan telah steril atau aman digunakan. Macam macam sterilisasi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut √ Terminal Sterilization. Dikatakan oleh PDA Technical Monograph bahwa Terminal Sterilization masih dibagi dua, yaitu overkill method serta Bioburden sterilizaton. Overkill method ialah metode di mana akan digunakan pemanasan uap yang suhunya mencapai 121 derajat Celcius selama kira-kira 15 menit. Metode ini digunakan untuk bahan-bahan tahan panas, misalnya zat anorganik. Overkill method terutama dipilih karena lebih cepat, efisien serta aman. Sementara bioburden sterilization ialah metode yang menggunakan monitoring terkontrol serta ketat kepada beban mikroba kecil di beberapa jalur produksi sebelum proses lanjutan dilakukan. Metode ini akan melibatkan zat yang bisa mengalami degradasi kandungan apabila dipanaskan dengan suhu sangat tinggi. Contohnya adalah penggunaan Dextrose yang jika dipanaskan akan menghasilkan senyawa bernama Hidro Methyl Furfural HDM, yaitu senyawa hepatotoksik. √ Aseptic Processing. Metode ini ialah pembuatan produk steril dengan filter khusus yang digunakan untuk bahan baku steril yang telah diformulasikan secara khusus kemudian dimasukkan dalam kontainer steril dengan lingkungan yang terkontrol. Material, peralatan, suplai udara hingga petugasnya telah terkontrol sehingga kontaminasi mikroba akan tetap pada level yang bisa diterima clear zone. Di Indonesia, Sterilisasi juga terdapat dalam beberapa metode yang diantaranya telah kita singgung diatas. Berikut beberapa istilah metode sterilisasi yang populer digunkan di Indonesia 1. Rebus Boile Pertama ada sterilisasi yang dilakukan dengan cara rebus, di mana peralatan akan disterilkan melalui perebusan dalam air hingga mendidih dengan suhu 1000 derajat Celcius antara 15 hingga 20 menit. Peralatan yang bisa menggunakan pensterilan secara rebus ini adala yang terbuat dari material logam, kaca serta karet. 2. Kukus Stoom Kedua ada cara stoom, di mana peralatan disterilkan menggunakan uap panas . Alat sterilisasi yang umum digunakan ialah autoklaf atau Autoclave. Alat ini juga yang digunakan dalam metode sterilisasi Overkill. Sesuai prinsipnya, sterilisasi dengan autoklaf yaitu memanfaatkan panas serta tekanan yang berasal dari uap air. Temperatur untuk proses ini akan mencapai 121 derajat Celcius dengan tekanan antara 15 hingga psi pound per square inch. Baca juga Pengertian Autoclave, prinsip kerja dan bagian – bagiannya 3. Panas Kering Dry Heat Sterilization Ketiga ada sterilisasi panas kering. Peralatan akan disterilkan degnan oven yang memiliki uap panas tinggi. Termasuk di antaranya adalah peralatan logam tajam atau yang terbuat dari kaca serta obat tertentu. 4. Kimiawi zat kimia Keempat ada sterilisasi dengan zat kimia. Bahan kimia yang digunakan di antaranya adalah alkohok, uap formalin serta sublimat. Penggunaan zat kimia terutama untuk mensterilkan peralatan yang cepat rusak jika terkenal uap panas, seperti sarung tangan serta kateter. 5. Sinar UV UV Sterilization Kelima ada sterilisasi menggunakan sinar UV atau radiasi sinar gama serta partikel elektron. Metode ini biasa dilakukan untuk mensterilkan jaringan segar ataupun yang sudah diawetkan. Jaringan yang sudah diawetkan akan menggunakan radiasi pada temperatur kamar atau proses dingin sehingga tidak mengubah strukturnya. Sementara untuk jaringan beku akan dilakukan pada suhu minus 40 derajat Celcius. Teknologi ini dijamin aman untuk diaplikasikan di jaringan biologi. 6. Filtrasi Penyaringan Keenam ada metode penyaringan di mana cairan yang mudah rusak jika terkena panas akan disterilkan melalui suatu jaringan dengan pori diameter kecil sehingga dapat menyaring bakteri. Virus takkan tersaring menggunakan metode ini. 7. Gas Dalam metode ini akan digunakan pemaparan gas maupun uap guna membunuh spora serta mikroorganisme yang ada di dalamnya. Walau gas akan bisa berpenetrasi secara cepat dalam serbuk padat serta pori, namun mikroorganisme yang terkristal bisa dibunuh. Metode ini umum digunakan bagi bahan yang tidak bisa difiltrasi, tidak tahan radiasi, panas serta cahaya. Berikut ini beberapa contoh kecil Standar Operasional Sterilisasi yang dilakukan pada alat – alat laboratorium seperti gelas kimia, cawan petri dan sejenisnya. Proses sterilisasi tabung reaksi dan gelas ukur Kapas dibungkus menggunakan kain kasa lalu diikat dengan menggunakan benang kasur Bungkusan kapas dimasukkan dalam mulut tabung reaksi serta labu ukur Tutup permukaan menggunakan aluminium foil lalu ikat menggunakan benang kasur Masukkan tabung reaksi dalam autoklaf Sterilisasi untuk gelas kimia serta labu takar Tutup permukaan gelas kimia dan juga labu takar menggunakan aluminium foil Masukkan keduanya dalam autoklaf Pensterilan cawan petri Bungkus permukaan cawan petri menggunakan kertas HVS Masukkan cawan petri yang telah terbungkus dalam autoklaf Sterilisasi Pipet volum Bungkus kain kasa dengan kapas lalu ikat menggunakan benang kasur Masukkan bungkusan kapas dalam pipet volume Tutup ujung mulutnya dengan aluminium foil Bungkus pipet volume menggunakan kertas HVS hingga tertutup seluruhnya Masukkan dalam autoklaf Berdasarkan sifatnya, kita mengenal istilah sterilisasi basah dan sterilisasi kering. Sebenarnya istilah tersebut sudah kita sebutkan diatas. Sterilisasi basah digunakan untuk menyebut proses atau metode sterilisasi dengan Autoclave atau sterilisasi uap stoom. Sedangkan sterilisasi kering, yaitu proses sterilisasi yang menggunakan dry heat sterilizer, satu alat sterilisasi yang menyerupai oven dalam prinsip kerjanya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses sterilisasi Sterilisator haruslah dalam kondisi siap pakai Peralatan yang digunakan harus dalam keadaan bersih serta masih berfungsi Peralatan yang dibungkus juga sebaiknya diberi label yang mencantumkan nama alat, jenis alat, tanggal serta jam saat disterilkan Susun peralatan dalam sterilisator sedemikian rupa agar semua bagiannya bisa steril Waktu sterilisasi harus tepat untuk tiap alatnya Jangan memasukkan ataupun menambahkan alat lain dalam sterilisator selama proses sterilisasi berlangsung Gunakan korentang steril saat hendak memindahkan peralatan yang telah selesai disterilkan Related Posts About The Author Sentral Alkes Lebih dari 5 tahun bekerja dalam bidang alat - alat kesehatan membuat saya dapat menjelaskan berbagai informasi penting seputar alat kesehatan yang saya tuangkan dalam webiste ini.

bagian bagian sterilizer dan fungsinya